Festival yang paling ditunggu di Samarinda kembali lagi. Mooncake Festival yang diselenggarakan untuk kali keduanya pada tanggal 2 sampai dengan tanggal 4 Oktober silam sukses menarik perhatian banyak orang.
Festival kue bulan atau yang terkadang sering disebut festival pertengahan musim semi dirayakan pada hari ke-15 di bulan ke-8 dalam penanggalan kalender bulan (lunar) ketika bulan sedang berada dalam posisi terdekat ke bumi sehingga bulan terlihat begitu bulat penuh dan bersinar terang. Menurut legenda, perayaan ini dilaksanakan ketika para petani telah selesai menunaikan kewajiban bercocok tanam dan berterima kasih dengan cara memberikan sesembahan dan doa kepada dewi bulan.
Festival yang terbuka untuk umum ini dimulai pada pukul 6 malam sampai jam 10 malam. Saat memasuki festival ini, hal pertama yang kita lakukan adalah masuk kedalam ruang ibadah yang sudah diatur dan dijaga oleh panitia acara untuk sekedar melihat-lihat. Setelah melihat ruang ibadah, mata kita tertuju pada bazaar makanan yang berada di lantai bawah. Begitu banyak booth makanan-makanan vegetarian yang dimasak ala masakan khas Indonesia yang membuat kita tidak bisa menahan godaan untuk tidak makan.
Booth untuk foto |
Walaupun semua makanan disini dimasak ala vegetarian, namun cita rasa masakan khas Indonesia tidak hilang begitu saja. Nasi padang yang menggunakan daging rendang sebagai pelengkap merupakan makanan yang paling kita senangi. Tidak lupa ada nasi kuning vegetarian dengan bumbu bali khas Samarinda yang memanjakan lidah kita dan sate dengan daging yang lembut dan bumbu kacangnya yang gurih.
Nasi padang |
Nasi kuning |
Sate |
Tidak lupa juga ada booth yang menjual kue bulan sebagai kue wajib ketika perayaan festival ini sedang berlangsung. Kalian bisa membelinya dan memilih isian kue yang sesuai dengan selera kalian.
Karena tidak mendapatkan tempat duduk di area dalam bazaar untuk menyantap makanan kami, kami pun memutuskan duduk dibagian luar. Menyantap makanan dibagian luar terasa berbeda karena diterangi oleh lampion yang disusun sedemikian rupa sehingga memberikan kesan tersendiri. Setelah menyantap semua makanan yang kita beli, kita langsung melihat atraksi barongsai yang sudah memulai atraksinya saat kita sedang makan.
Setelah puas melihat atraksi barongsai, sekarang saatnya menerbangkan lampion harapan yang menjadi ikon dari festival ini. Untuk menerbangkan lampion harapan, kita mesti membelinya dulu kemudian kita menulis permohonan dan harapan yang kita inginkan. Setelah itu panitia akan membantu memasangkan semacam lilin khusus yang digunakan sebagai bahan untuk menerbangkan lampion harapan.
Setelah semuanya selesai, kita diarahkan untuk pergi kebagian atas kafe vegetarian yang berada di vihara ini. Beberapa panitia disiapkan untuk membantu kita membakar lilin khusus untuk menerbangkan lampionnya. Setelah dibakar, kami pun bersiap melepaskan lampion harapan kami sambil memohon kepada Tuhan YME dimana melalui lampion harapan ini semoga apa yang kami semua harapkan dan mimpikan akan sampai kepada Tuhan YME dan semuanya bisa terwujud. Dan setelah terbang, lampion harapan yang terbang tinggi begitu indahnya mewarnai langit malam yang gelap.
Goodbye Mooncake Festival 2017, see you again in Mooncake Festival 2018.
"No matter how dark your heart is, as you still keep your light inside your heart lit, it is what you called HOPE" -Unknown-
Lokasi:
2 Comments
di rumahku masih ada banyak kue bulan :)) aku suka yang ada isinya jeruk gitu.
ReplyDeletepunyaku udah hbis, kirimi lgi dong kalau masih banyak XD
Delete