[FOOD DIARY] Ayam Bakar Bandung H. Ahmad Jamil, Samarinda, Kalimantan Timur

Kembali lagi di Food Diary kami. Sebelumnya kami mengucapkan Happy Chinese New Year bagi yang merayakan. Walaupun telat seminggu, tapi masih dalam hype Chinese New Year sebelum memasuki Cap Go Meh. Kali ini kami mau mengulas ayam bakar legendaris di Samarinda sehingga kalau kalian ke Samarinda, wajib mencoba ayam bakar satu ini.

[UPDATE] Ayam Bakar Bandung sekarang berlokasi di Jl. Mayjen Sutoyo (ex Jl. Remaja).



Kami mengatakan warung ini legendaris karena kami sudah sering membeli ayam bakar ini saat kami masih duduk di bangku SD. Dulunya warung ini pun tidak berlokasi disini dan tempatnya berukuran lebih kecil. Setelah mendapat banyak pelanggan, maka sang pemilik memutuskan untuk memperluas tempat usahanya di jalan Ruhui Rahayu ini (sekarang menjadi jalan S. Parman).



Supaya mudah menemukannya, warung yang menganut konsep lesehan ini letaknya hampir berdekatan dengan Bakso Surabaya. Jika kalian melihat seseorang sedang membakar ayam, disitulah tempatnya. Bahkan sang pemilik sendiri pun yang turun tangan dalam urusan pembakaran ayamnya. Untungnya sang pemilik sudah mempersiapkan semuanya mulai dari ayamnya yang sudah diungkep hingga setengah matang dan tinggal dibakar dengan menggunakan sedikit mentega dan kecap.




Setelah selesai dibakar, para karyawan tinggal mempersiapkan ayam bakar untuk disajikan mulai dari lalapan hingga sambal. Disini sambalnya pun ada dua, sambal yang menggunakan terasi dan sambal yang tidak menggunakan terasi. Bagi kalian yang tidak mau makanan yang dibakar, mereka juga menyediakan menu gorengan dan untuk urusan penggorengan diserahkan kepada karyawannya.





Ayam bakarnya berukuran cukup besar, karena satu ekor dibagi menjadi 4 bagian. Daging ayamnya begitu empuk karena sudah diungkep sebelum dipanggang. Ditambah lagi dengan olesan kecap dan sedikit mentega yang membuat ayam bakar ini terasa manis dan harum. Makan bersama sambal dua macam baik terpisah maupun dicampur terasa pas berpadu dan begitu memanjakan lidah. Lalapan seperti timun, kemangi, dan daun singkong pun juga terasa enak kalau dimakan bersama dengan sambal dua macam ini.

Ayam bakar (Rp 22.000,-)

Ada tahu pepes yang begitu harum dan lembut juga begitu pas berpadu kalau dimakan bersama dengan sambal dua macam ini.

Tahu pepes (Rp 3.000,-)
Demikian Food Diary kami pada hari ini dan nantikan terus Food Diary kami berikutnya. Sampai bertemu kembali.

Alamat:

Post a Comment

6 Comments

  1. Issshhhh, ayam begini yg aku suka nih. Dibakar.. Apalagi kalo bumbu bakarannya meresap ke daging :) . Tp suka sebel kalo kuLitnya agak gosong, ga berani makannya mba :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. uenak tenan pokoknya, disini gk dibakar ampe gosong, jadi bisa lahap makan kulitnya yang uenaaaak....

      Delete
  2. Pindah kemana ya skrg? Udah lama bgt pengen makan ini :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama nah, dari dulu pingin betul makan ini.. T-T
      nanti saya infokan kalau sudah ketemu ya..

      Delete
  3. Salam kenal semua... Ane barusan WA yg punya ayam bakar H. Jamil ini. Ternyata dah g' jualan lg gengs... Ini dia bilang, klu dah mw jualan lg ntar dikabarin kitu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah sayangnya, padahal ini favorit banget T-T
      boleh dikabari kalau sudah buka lagi..

      Delete