[FOOD DIARY] Bebek Kaleyo, Tebet, Jakarta Selatan

Menghabiskan beberapa waktu di Jakarta karena adanya pekerjaan, kali ini saya mencoba tempat makan bebek yang (katanya) rame se-Indonesia.



Setelah seharian bekerja dan kembali ke Jakarta menggunakan KRL, saya sempatkan ke sini untuk makan malam karena Bebek Kaleyo cabang Tebet ini berlokasi tidak jauh dari Stasiun Tebet. Sebagai informasi, cabang di Tebet merupakan cabang keenam Bebek Kaleyo yang sudah berdiri sejak tahun 2008 silam. Meskipun tempatnya sederhana, namun desain minimalis dan penggunaan perabotan beraksen kayu membuatnya terlihat lebih modern dan rapi.



Bersyukur waktu saya berkunjung kesana, tempat ini tidak terlalu ramai sehingga bisa dapat tempat duduk. Untuk mengantisipasi ramainya pengunjung, tersedia banyak meja dan kursi agar bisa menampung banyaknya pelanggan, bahkan tersedia juga area lesehan bagi yang mau duduk lesehan.



Paket Bebek Hemat (Rp 23.000,-)
Paket Bebek Hemat terdiri dari nasi putih, bebek goreng dengan potongan kecil, taburan kremes, dan lalapan. Paket ini juga dapat minuman berupa es teh tawar, namun kalau mau es teh manis harus tambah dua ribu Rupiah. Bebek yang digoreng kering ini diungkep terlebih dahulu, sehingga bumbunya begitu terasa baik kulit maupun dagingnya. Kulitnya begitu garing dan dagingnya pun juga begitu lembut meski digoreng kering.

Paket Bebek Hemat (Rp 23.000,-)
Untuk sambalnya sendiri sudah disediakan di setiap meja, tidak diberikan bersamaan dengan makanan. Sebenarnya rasa sambal ini begitu terasa, namun sambal ini begitu pedas walau dicocoli sedikit saja dengan daging bebek.

Sambal yang begitu pedas
Ayam Cabe Ijo (Rp 14.500,-) + Nasi Merah (Rp 7.500,-)
Bagi yang tidak mau menu bebek, mereka juga menyediakan menu ayam yang bisa dipesan namun tidak termasuk dengan nasi karena tidak ada paket khusus ayam. Karena begitu lapar, saya memesan Ayam Cabe Ijo dengan potongan cukup besar dan nasi merah. Sama seperti daging bebek, daging ayam yang digoreng kering ini juga diungkep terlebih dahulu, sehingga bumbunya terasa baik di kulitnya yang garing maupun di dagingnya yang lembut.

Ayam Cabe Ijo dengan nasi merah (Rp 22.000,-)
Layaknya sambal hijau pada umumnya, rasa khas sambal hijau begitu terasa meskipun sambal hijaunya ini terasa cukup pedas. Karena sudah diberi sambal hijau, jadinya saya tidak mau menambahkan sambal yang tersedia di meja supaya tidak terlalu pedas.


Demikian food diary saya pada hari ini dan nantikan terus food diary saya berikutnya. Sebelumnya saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2019! Sampai bertemu kembali.

Lokasi:

Post a Comment

2 Comments

  1. aku biasanya makan di cab cempaka putih.. yg paling aku suka, bebek hitam nya mba... lupa nama menunya, yg mirip bebek madura.. itu enak sih... yg menu biasanya juga enak, cuma trakhir makan di sana aku pgn cobain rasa lain :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wih nanti kalo kesana lagi mau ta cobain menu lainnya, pasti enak semua..

      Delete