[FOOD DIARY] Sushiro, Ikebukuro, Tokyo

Menghabiskan hari terakhir di Tokyo sebelum balik ke Jakarta pada esok harinya, saya pun memutuskan untuk berjalan-jalan di wilayah Ikebukuro. Mengingat ada restoran sushi 100 yen yang buka cabang di Ikebukuro, sudah pasti saya tidak akan melewatkan kesempatan untuk mencoba makan di sana.




Kalau di Ikebukuro, menemukan tempat ini cukup gampang. Cari saja Mutekiya Ramen, Sushiro tepat berada di seberangnya. Sama seperti Sushi Go! yang berada di Jakarta, Sushiro mengusung konsep sushi putar (kaiten sushi) dimana sushi yang sudah dibuat akan langsung ditaruh di conveyor belt yang bergerak mengelilingi meja.



Yang membuat kaiten sushi ini agak berbeda, kita harus memesan sushi yang kita inginkan melalui layar sentuh yang tersedia tepat di depan mata kalian. Tidak perlu khawatir karena layar sentuh ini menyediakan 4 bahasa yang bisa dipilih agar memudahkan kita untuk memesan sushi. Biasanya per piring sushi dibanderol dengan harga 100 yen sebelum pajak, namun untuk cabang Ikebukuro harga per piring sushi dibanderol dengan harga 120 yen sebelum pajak, agak mahal sedikit dibandingkan dengan cabang lainnya.



Setelah selesai memesan, kalian tinggal tunggu pesanan kalian datang. Sambil menunggu kalian bisa melihat beragam contoh sushi yang berputar mengelilingi meja melalui conveyor belt bagian atas. Tersedia bubuk teh hijau dan keran air panas jika kalian ingin meminum teh hijau panas. Kalian bisa buat sepuasnya karena disediakan secara cuma-cuma bagi pelanggan.




Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya pesanan pun tiba di meja saya. Uniknya, makanan yang dipesan akan diantar melalui conveyor belt bagian bawah serta bagian penutup berwarna putih akan terbuka dan mengarahkan makanan pesanan ke meja yang dituju. Saatnya makan, dan jangan lupa tambahkan kecap dan wasabi (bisa diambil di conveyor belt bagian atas) agar sushi yang begitu segar ini terasa semakin nikmat.


Cucumber Roll
Salmon Belly
Fatty Salmon
Tamago Nigiri

Demikian food diary saya pada hari ini dan nantikan terus food diary berikutnya. Sampai bertemu kembali.

Lokasi:

Post a Comment

0 Comments