[FOOD DIARY] Gyukatsu Motomura, Shinjuku, Tokyo

Waktu di Shinjuku, hujan begitu deras dan anginnya cukup kencang. Kebetulan karena belum makan siang, jadinya saya memutuskan untuk makan siang dulu dan berteduh sebentar. Di daerah Shinjuku ada restoran gyukatsu rekomendasi dari AnakJajan yang membuat saya ingin sekali untuk mencobanya kalau sedang berada di Tokyo.




Bisa dibilang hujan ini membawa berkah, karena saya tidak perlu menunggu antrian untuk makan di tempat makan ini. Tempat ini selalu antri baik di cabang di Shibuya maupun di cabang Shinjuku, ini terlihat ketika saya sudah menghabiskan makanan saya dan keluar dari tempat ini. Di Shibuya hanya tersedia 9 kursi, sedangkan di Shinjuku tersedia 22 kursi. Tempat ini selalu buka jam 11 dan disarankan untuk datang lebih awal supaya tidak perlu menunggu terlalu lama.

Mulai banyak yang mengantri ketika saya meninggalkan tempat ini

Sebelum duduk di tempat yang disediakan, pelayan akan menawarkan menu yang tersedia dan kita tinggal memilih mana yang ingin disantap. Gyukatsu Motomura menyediakan beef cutlet berukuran 130 gram dan 260 gram. Karena di cabang Shinjuku sudah dihitung satu paket, saya memilih paket seharga 1.500 yen dengan beef cutlet 130 gram dan sudah termasuk dengan nasi putih yang bisa di-refill, yam dan side dish.

Paket 1.500 yen
Beef cutlet 130 gram
Yam, side dish, dan saus pendamping
Sup miso
Walaupun luarnya terlihat matang, tetapi bagian dalamnya masih belum matang. Kalian bisa panggang di tungku kecil sesuai dengan tingkat kematangan daging yang kalian inginkan. Apapun tingkat kematangan yang kalian inginkan, sensasi renyah yang berpadu dengan daging yang lembut menjadi nilai tersendiri ketika menyicipi gyukatsu ini. Cocol saja dengan saus pendampingnya, sausnya siap memberikan sensasi yang berbeda tetapi tidak menghilangkan esensi renyah dan lembutnya gyukatsu ini.



Yam yang sudah diparut hingga halus ini biasanya dipadukan dengan nasi pulen yang hangat. Menurut saya pribadi, saya kurang cocok dengan perpaduan ini, meskipun begitu beberapa ada yang suka dengan perpaduan ini karena membuat tekstur nasi menjadi agak creamy dan lembek.


Demikian food diary saya pada hari ini, dan nantikan terus food diary saya berikutnya. Sampai bertemu kembali.

Lokasi:

Post a Comment

6 Comments

  1. Kalau dari Samarinda jauh tempatnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. jelas bangeet, hehehe.. harapnya di Samarinda ada buka ginian..

      Delete
  2. Uwaahhhh kok aku penasaran ama rasanya. Kalo dagingnya udh pas banget tuh tingkat kematangannya ama yg biasa aku suka,jd biasanya ga bakal aku matengin lg.

    Yam itu semacam ubi kan yaa? Kyknya kalo dicam0ur ke nasi aku bakal geli juga hahaha. Ngebayanginnya lbh enak dimakan gitu aja, ato cocolin ke daging. Jd kayak sup krim :D. January besok aKu balik ke jepang, mau coba cari deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. yg dibakar matang aja lembutnya juga luar biasa, jadi favorit banget ini wkwkwk.. Iya yam itu semacam ubi, memang agak aneh kalau dicampuri sama nasi, jadi kyk bubur wkwkwkwk..

      Delete
    2. mendekati berangkat ke jepang, aku udh mulai masukin tempat2 kuliner yg aku incer hahahah.. termasuk si motomura ini :D. semoga aku bisa nemuin tempatnya yaak :D.. penasaran ama beef cutletny

      Delete
    3. hihihi selamat mencoba mbak.. Kalau ada kuliner baru yang wajib dicoba di sana, langsung dibikin ulasannya, hehe...

      Delete